Perubahan Pertama: Overcommunicate
Ternyata untuk membangun sebuah tim yang sehat bukan dimulai dari bagaimana tim bekerja, namun bagaimana mereka berkomunikasi dalam satu tim yang utuh.
Seorang CTO yang bergabung kedalam perusahaanku bekerja adalah sebuah titik cahaya perubahan yang aku harapkan bisa membuka jalan untuk bisa memperbaiki software development yang ada di perusahaan. Ya, mataku selalu tertuju padanya untuk memperhatikan strategi yang dia pakai dalam melakukan perubahan.
Dikepala ini sudah banyak spekulasi strategi yang dia pakai seperti apa, namun ternyata tidak terduga bahwa strategi yang Ia lakukan pertama kali adalah mengubah cara kami sebagai tim berkomunikasi. Ia menaruh kami dalam sebuah messaging app untuk perusahaan dan membuatkan sebuah communication-flow atau prinsip yang mana sebenarnya bukan sebuah ilmu yang baru, basic namun tepat sasaran dan sangat efektif.
Prinsip yang Ia tanamkan “overcommunicate” dimana kita sebagai tim harus terbiasa untuk terbuka dalam berkomunikasi, komunikasikan setiap hal dalam bertujuan menyelesaikan masalah, saling berbagi, atau bahkan hanya pembicaraan santai. Membuat sebuah komunikasi lebih dinamis dan tidak terpaku jam atau hari kerja, dan bahkan tidak harus melalui email formal. Membuat jarak antara C-Level dan karyawan seperti kami jauh lebih dekat dan akrab.
Dampak dari prinsip tersebut benar-benar membuat kami berkomunikasi sangat baik, menambah kekompakkan, transparansi dalam tim, bahkan saling memberi feedback satu sama lain untuk melakukan perubahan yang lebih baik lagi.